Cantik

Cantik, menarik hingga nyaris sempurna adalah beberapa kata untuk menggambarkan seorang wanita. Cantik dalam berbagai makna. Tidak hanya rupanya tetapi juga dengan hatinya. Cantik yang sungguh luar biasa dan menjadikannya hingga nyaris sempurna. Kecantikan yang didambakan para wanita begitu juga dengan para lawan jenisnya, yaitu para pria. Kecantikan dijadikan salah satu faktor dalam melakukan penilaian terhadap para wanita. Begitu banyak kontes yang dibentuk bagi para hawa ini dan Cantik adalah salah satu modal untuk mengikutinya.

Cantik apakah selalu wanita? Apakah wanita harus cantik?

Mencari jawaban untuk pernyataan itu akan terasa sia-sia belaka. Cantik yang sesungguhnya hingga kini belum ada yang dapat memastikannya. Kesempurnaan yang diinginkan tidaklah senyata yang telah disampaikan. Kesempurnaan dan kecantikan yang sejati tumbuh dari pikiran kita yang bersih. Kecantikan yang melambangkan keindahan tidaklah pantas bila disandingkan dengan kompleksnya pikiran seorang manusia. Kecantikan yang bersumber dari keikhlasan dan ketulusan yang lebih menggetarkan hati seseorang, baik wanita maupun pria. Seorang pria-pun bisa tampil cantik dengan perbuatan yang dilakukannya. Dibalik dari penampilan konkrit yang hanya bisa dilihat kedua pasang bola mata kita, ada kekuatan dari sebuah rasa yang sulit digambarkan maupun diutarakan.

Disaat kata cantik itu hilang maka apa yang tertinggal?

Disaat manusia melepaskan segala pangkat dan persepsinya yang tertinggal adalah sebuah jiwa yang diisi oleh kehidupannya selama ini. Kehidupan yang selama ini ia jalani dan ia yakini. Kehidupan yang lepas dari mimpi-mimpi dan khayalan yang tak nyata. Kehidupan yang mengisi jiwa itu hingga menyadarkan kita akan jati diri. Kecantikan yang asli.

Kecantikan bukanlah segalanya. Sebuah kata yang digunakan hanya untuk merias pemilik jiwa agar terlihat lebih indah. Rangkaian kata yang digunakan bagi seseorang untuk menunjukan kekagumannya pada jiwa lain. Jiwa yang memiliki jati diri.