Kamis, 30 Desember 2010

KEBANGGAN YANG TAK LEKANG OLEH WAKTU




Sungguh indah malam ini. Rasanya ingin berteriak dan tertawa tiada henti. Setiap kumelangkah hanya kebanggaan yang terasa. Seperti heroin atau ophium yang mengalir di dalam darah, meminta untuk lagi, lagi, dan lagi. Malam ini tidurku akan sedikit berbeda. Malam ini keyakinanku sedikit bertambah. Ini bukanlah hal yang biasa, bertahun-tahun sudah perasaan ini tertinggal. Perasaan ini terakhir kali kurasa adalah saat indonesia bertemu korea selatan di babak penyisihan piala asia pada tahun 2007 silam. Dimana bendera negeriku dikabarkan begitu indahnya dan lagu kebangsaanku terdengar begitu menggetarkan dada. Hanya disanalah Indonesia berkibar dengan gagahnya, tanpa peduli kemerosotan moral dan kondisi politik yang carut-marut. Tanpa peduli hasil yang kita dapati. Dengan semangat yang mereka bawa Semua orang menegakan kepalanya untuk negerinya. Seakan-akan salah satu pemain dilapangan itu adalah dirinya. Kakiku tak berlari, tak menendang ataupun berusaha menyundul bola kedalam gawang. Hanya semangatku yang berkobar serasa membakar rumput stadion hingga panasnya membara dan membangkitkan pemain Indonesia yang berada dilapangan. Semangatku yang berteriak betapa cintanya aku pada negeri ini. Disaat bibir tak berucap, hati ini menangis terharu tanda kebanggaan.

Sekali lagi perasaan itu kembali muncul. Kini perasaan itu lebih menyalak dari yang sebelumnya. Kini bangsa kita lebih dewasa, Sportif, dan lebih berlapang dada. Mereka sadar JUARA bukanlah segalanya. Apapun yang terjadi Garudalah juaranya. Garuda yang ingin terus terbang lebih tinggi. Bukan prestasi instan yang dapat diraih, tapi perkembangan yang telah dicapainya. Timnas-ku kini lebih membanggakan. Disaat semua orang ingin juara, permainan yang semangat dan tanpa kenal menyerah telah menyihir keinginan kita untuk menambah dukungannya. GAGAL, bukanlah suatu keterpurukan. Kegagalan yang diakhiri dengan semangat lebih adalah sebuah kesuksesan.

Harapanku hanya satu, bahwa para pendukung dadakan itu tidaklah kabur dari semangat ini. Kita masih memiliki kompetisi lokal yang masih perlu dikembangkan. Setidaknya, tontonlah pertandingannya walaupun hanya sekali-sekali. Lagipula tidak "jelek-jelek amat kok". Salah satunya adalah saat persik kediri bisa menumbangkan tim dari australi ketika mengikuti liga champions asia. Janganlah menjadikan euphoria ini hanya sesaat. Aku bangga akan suporter Indonesia. Bangga yang hampir memaksa mata ini menitihkan air mata. Hanya saja, Kebanggaan yang kurasa ini sangatlah berharga dan rawan hilang. Mungkin jika Indonesia "JUARA" kali ini, tidak akan menjamin bahwa kebanggaan ini akan pergi beberapa saat kemudian.

Aku ingin terus, terus, dan terus seperti ini. Melihat keriuhan akan yel-yel fanatik yang memadati seluruh penjuru negeri, diajalan-jalan maupun di setiap kerumunan. Aku ingin terus, terus, dan terus bertambah. Dukungan yang diberikan mungkin terlihat begitu menakjubkan. Akan tetapi, alangkah lebih riuhnya Indonesia, bila semua masyarakatnya terus mendukung semua kebanggaan negerinya. Jangan tunggu kebanggan itu direnggut oleh pihak lain. Jangan tunggu Kebanggan itu dikalahkan oleh kebanggan lain. Jangan biarkan Kebanggan berbangsa dan bertanah air Indonesia ini luntur oleh kemerosotannya. Hey... hari kita masih panjang...

Keep Support Indonesia For Any Kind Of Pride