Jumat, 25 Maret 2011

Ambigu

Setiap kebenaran yang terucap dari bibir ini, mereka bilang kebohongan belaka. Lalu kuucapkan kata bohong, tetapi mereka percaya. Disaat kupadukan keduanya, yang ada hanya tanda tanya besar dikepala mereka.

Persepsi sudah berubah menjadi gengsi. Mereka akan menggunakan persepsi lain hanya untuk menjaga gengsi. Setiap manusia mungkin berhak akan pendapatnya. Lalu apakah mereka selalu benar dan aku yang salah. Mungkin aku akan terlihat egois, berjibaku mempertahankan gengsiku. Aku hanya ingin kalian tahu, bukan menerimanya bulat-bulat. Aku hanya berbeda dan kalian mungkin yang paling benar.

Idealismeku tidak dapat kau renggut begitu saja. Aku tidak butuh kebenaran dan penyesalan. Aku hanya ingin hidup dan melakukan apa yang harus kulakukan. Hidup untuk diriku dan orang tercintaku. Hidup tanpa embel-embel kata ambigu dari mulutku.