Minggu, 06 November 2011

Bukan sejarah, bukan juga masa depan. Hanya lentera jiwa yang ingin bebas.

Waktu selalu dipandang relatif. Bilangan yang samar dimata manusia. Sepanjang jarum panjang bergerak, sependek pikiran berilusi. Setepat apapun waktunya, masih ada yang terlewatkan. Tumpukan kenyataan dan peristiwa yang menjadi kenangan, dianggap harta karun tak tergali. Sekali kenangan itu berakhir, tidak ada satupun yang dapat menggantinya. Proses kelahiran, tumbuh dan berkembang, belajar dan mencoba memahami hidup, berpikir, lalu mati. Kejadian tak tergantikan yang tersimpan entah sampai kapan.

Bukan cepatnya, atau lambatnya. Bukan besar atau kecilnya. Tapi tepat atau jujurkah kita pada diri kita dalam menggunakan waktu. Seiring dengan jalannya hidup, maka disitulah permainan berlangsung. Disaat kita sudah ada didalamnya, hanya perlu pilihan untuk menyelesaikannya atau mengganti permainannya. Dalam hal ini, bukan waktu yang menentukannya. Dalam hal ini, hati dan pikiranlah yang berperan besar.

Tidak ada yang sulit dan juga mudah. Dunia ini begitu ambigu hingga imajinasilah sebagai realitanya. Dosa dan pahala bisa bertukar dalam imajinasi. Hal itu juga berlaku pada kenyataan. Selama dunia ini masih ambigu dan akan terus ambigu hingga akhirnya, biarlah hati dan jiwa ini menentukan pilihannya. Bukan lagi waktu, pikiran, dan realita sebagai penghadangnya. Biarkan jiwa ini sedikit merasakan kebebasan sebelum direnggut paksa oleh kematian abadi.

Tidak ada komentar: