Rabu, 17 November 2010

Bahagia


Berawal dari membaca sebuah cerita tentang kehidupan belalang. Bintang yang kurus langsing yang tidak dapat terbang tetapi punya keahlian melompat jauh. Belalang memiliki fase dimana dia dan mahkluk hidup pada umumnya akan melaluinya. Fase yang dimaksud adalah fase dimana para belalang-belalang jantan mencari pasangannya untuk persiapan proses berkembang biak. Yang menjadi unik adalah dimana disaat setelah proses kawin, sang belalang jantan merelakan dirinya dimakan oleh sang betina untuk menambah energinya saat bertelur. Kejadian sederhana yang luar biasa dimana sebuah kebahagian dalam hidup tidak dapat dengan jelas dibuktikan dengan caranya. Cara yang dilalui oleh kebahagian tidak melulu karena sebuah ukuran yang pasti. Kebahagian yang dapat dicapai tidak harus juga dimilikinya. Dimana sang belalang jantan tidak akan pernah melihat buah hatinya yang ditelurkan oleh sang pasangan sehidup sematinya tersebut.

Kemampuan kita ingin memiliki dan kemampuan kita untuk menahannya adalah sebuah sihir yang dapat merubah segalanya menjadi kenyataan. Kenyataan yang bukan hasil dari proses yang kita lalui, tapi kenyataan yang berasal dari sebuah hasil yang terbaik untuk saat itu. Disaat waktu tak dapat diputar atau dipercepat, kenyataan yang ada adalah satu hal yang paling absolut. Kenyataan yang tidak dapat lagi dirubah ataupun diganti. Dan dengan kenyataan itulah awal kita mulai melangkah dan mencari kebahagian-kebahagian lainya. Tidak selalu untuk dimiliki dan tidak selalu untuk dipendam. Kebahagian yang ada untuk kehidupan tanpa pengecualian. Tanpa diperebutkan atau diaku-akui. Kebahagian untuk kita bersama.

Mungkin begitulah cara kerjanya. Tak ada satu orangpun yang dengan pasti dapat menjelaskannya.

Tidak ada komentar: